Welcome Sodara DERAI

Welcome to DERAI Blog
Enjoy Sodara Derai...^_^

Play DERAI Song's :

Sabtu, 22 Februari 2014

Story Of DERAI (Band Asal Kota Palembang)

Ditengah maraknya musik dangdut yang sedang menjadi tren kembali di musik Indonesia, ini dia DERAI grup musik pendatang baru yang akan menggebrak industri musik Indonesia. Muncul perdana dengan single pertamanya yang berjudul ‘Teriak Kencang’, DERAI yang mengusung musik pop berbalut sentuhan rock dilengkapi dengan aransemen musik yang terdengar harmonis dan vokal yang mempunyai karakter yang sangat khas. Tanpa banyak basa basi lagi ini dia DERAI dengan TERIAK KENCANG. 

DERAI adalah sebuah band yang terdiri dari :

Sakti
"Vocal",

Amar "Guitar",
Tama "Guitar ",
Wahyu "Bassis",
Evan "Drummer"
Ersal "Keyboard"


18 januari 2007
Band ini terbentuk berawal dengan nama band "LuckSan" kemudian "HOKKI" dan pada tahun 2011 HOKKI berganti nama menjadi DERAI
yang mengusung aliran Pop Rock . DERAI Berasal dari Sumatera Selatan tepatnya di Palembang.BaseCamp : Jl. Alam Segar VII No.19, Pondok Indah (Jakarta Selatan) Jakarta, Indonesia.

 Like FanPage DERAI DERAI
 Twitter DERAI : @Band_DERAI
 Check out "Lagu-Lagunya DERAI" : https://soundcloud.com/andreaswullur/derai-berteriak-kencang

Ayo maju musik Indonesia! Produksi dari VMC Music Entertainment dan dibawah naungan Millionaires Club Artist Management. Untuk Booking Contact: Heru-08179807777-08179887777. All rights reserved 2014.



Kamis, 17 Maret 2011

20, 21 dan 22 Januari 2011 -> Aksi DERAI at Jakarta Convention Center (JCC)

DERAI On STAGE at Jakarta Convention Center (JCC)

Pada Tanggal 20, 21 dan 22 Januari 2011, DERAI On Stage At JCC Jakarta Convention Center dalam Program Acara Wirausaha Mandiri Program Workshop dan Exhibition Selama 3 hari yang dihadiri 5000 Mahasiswa/i Bandung,Jakarta dan Bogor.

Penghibur Acara :
Pada Hari Pertama, Tanggal 20 Januari 2011 :
-> Bondan Prakoso,
-> Judika Idol,
-> Giselle Idol,
-> Nidji,
-> DERAI,
-> Medium,
-> Putih

Pada Hari Ke dua, Tanggal 21 Januari 2011 :
-> Medium,
-> Viera,
-> DERAI,
-> Seventeen

Pada Hari Ke Tiga, Tanggal 22 Januari 2011 :
-> Group White Shoes ,
-> Putih,
-> Medium,
-> DERAI,
-> Andra and The Backbone

Check Info at Link : http://www.generasiindonesia.com/berita-65-.html or http://www.generasiindonesia.com/utama-home-Media%20Even%20Terkini.html

Minggu, 30 Mei 2010

Keagungan Wanita dalam Naungan Islam

Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Ditengah gencarnya arus dan gelombang persamaan gender serta emansipasi wanita, terutama pada bulan ini yang mereka mengenangnya sebagai sebuah sejarah perjuangan wanita. Tanggal 21 April dikenanglah nama Seorang RA Kartini dengan kumpulan suratnya: ”Door Duisternis Tot Licht” yang terlanjur diterjemahkan oleh seorang sastrawan kafir Armin Pane dengan judul ”Habis Gelap Terbitlah Terang”, yang nama ini semua dijadikan sebuah simbol perjuangan wanita untuk memperjuangkan hak–hak mereka yang terdholimi. Namun yang menjadikan kita harus mengurut dada, adalah lontaran dan celotehan kotor dari sebagian orang yang mengatakan bahwa agama Islam tidak menghormati wanita, dan beberapa hukum Islam mendlolimi wanita? Fasubhanalloh, tahukah mereka hakekat yang mereka ucapkan, ataukah ini hanya membeo pada ucapan orang-orang kafir barat yang memang sangat gencar menyerang Islam dengan berusaha memburukan citra dan keagungannya.

Perhatikanlah wahai saudaraku, Islam datang untuk membawa rohmat bagi seluruh alam, sebagaimana firman Nya:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

“Dan tidaklah kami mengutusmu kecuali sebagai rohmat bagi seluruh alam.”
(QS. Al Anbiya’: 107)
Wanita adalah bagian utama dalam kehidupan di alam semesta, tidak akan baik sebuah kehidupan tanpa pengagungan dan penghormatan kepada mereka, lalu akankah Islam mendloliminya? Tidak wallohi tidak.

Dari sini marilah kita telusuri bagaimana sebenarnya Islam memperlakukan kaum hawa, baik saat menjadi apapun dia, baik saat masih sebagai seorang anak, menjadi ibu, menjadi saudara wanita, menjadi bibi atau lainnya.

Mudah-mudahan Alloh memberikan taufiq Nya dan menghilangkan syubuhat kotor yang terpolusi oleh hitamnya isu persamaan gender dan emansipasi.

A. Saat Menjadi Anak

Pada zaman Jahiliyyah, menjadi anak wanita benar-benar terhina, orang tua mereka tidak senang dengan kehadirannya bahkan mereka tega membunuhnya dengan menguburnya hidup-hidup. Perhatikanlah gambaran qur’ani berikut:

وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِالْأُنْثَى ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ (58) يَتَوَارَى مِنَ الْقَوْمِ مِنْ سُوءِ مَا بُشِّرَ بِهِ أَيُمْسِكُهُ عَلَى هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ أَلَا سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ

“Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan kelahiran anak perempuannya, hitamlah mukanya dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah menguburkannya ke dalam tanah hidup-hidup? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.
(QS. An Nahl: 58, 59)

Al Hafidl Ibnu Hajar menyebutkan bahwa orang-orang jahiliyyah saat mengubur hidup-hidup anak wanitanya, mereka menggunakan dua cara:

  • Pertama: Dia memerintahkan istrinya apabila akan melahirkan supaya berada di dekat sebuah kubangan, lalu apabila yang lahir adalah laki-laki maka dia membiarkannya, namun apabila perempuan maka segera dilempar ke kubangan tersebut.

  • Kedua: Ada sebagian lain, yang membiarkan anak wanitanya hidup sampai sekitar umur enam tahun, lalu saat itu dia berkata kepada istrinya: ”Hiasilah dan berilah wewangian pada anak ini, saya akan ajak dia mengunjungi kerabat kita”. Ternyata anak tersebut di bawa ke tangah padang pasir sehingga sampai ke sebuah sumur, lalu dia berkata kepada anak wanita tersebut: ”Lihatlah ke dalam sumur ini.” Dan akhirnya dia mendorong anaknya sehingga jatuh kedalamnya. (Lihat Fathul Bari 10/421)
Namun hal itu sangat berbeda dengan Islam yang menganggap bahwa kelahiran seorang anak wanita adalah sebuah kenikmatan agung, dan Islam memerintahkan untuk memperhatikan serta mendidik mereka, dan Islam memberikan balasan besar bagi yang melakukannya.


Rosululloh bersabda:

عن عقبة بن عامر يقول سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول من كان له ثلاث بنات فصبر عليهن وأطعمهن وسقاهن وكساهن من جدته كن له حجابا من النار يوم القيامة

Dari Uqbah bin Amir berkata: ”Saya mendengar Rosululloh bersabda: ”Barang siapa yang mempunyai tiga orang anak wanita lalu sabar menghadapinya dan memberinya pakaian dari hasil usahanya, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari nereka.”
(HR. Ibnu Majah: 3669, Bukhori dalam adab Mufrod: 76 dan Ahmad 4/154 dengan sanad shohih, lihat Ash Shohihah: 294)
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ وَضَمَّ أَصَابِعَهُ

Dari Anas bin Malik berkata: ”Rosululloh bersabda: ”Barang siapa yang memelihara dua anak wanita sehingga baligh, maka dia akan datang pada hari kiamat dan saat itu saya dan dia seperti ini. ”Lalu Rosululloh menyatukan antara jari-jari beliau.”
(HR. Muslim: 2631)

Dan pada riwayat lain dari Jabir bin Abdillah, Rosululloh bersabda:

من كن له ثلاث بنات يؤويهن و يرحمهن و يكفلهن وجبت له الجنة البتة. قيل: يا رسول الله! فإن كانت اثنتين ؟ قال: و إن كانت اثنتين. قال: فرأى بعض القوم أن لو قالوا له: واحدة ؟ لقال: واحدة”

“Barang siapa yang memiliki tiga anak wanita lalu memelihara, mengasihsayanginya dan menanggung hidupnya maka dia pasti masuk surga. Lalu ada yang bertanya: Ya Rosululloh, bagaimana kalau hanya dua? Beliau menjawab: Meskipun hanya dua. Maka ada sebagian orang yang mengatakan bahwa seandainya mereka bertanya: Bagaimana kalau cuma satu, niscaya Rosululloh akan menjawabnya: Meskipun cuma satu.
(HR. Ahmad 3/303, lihat Ash Shohihah: 2679)

B. Saat Menjadi Ibu


Saat seorang wanita menjadi ibu, maka syariat Islam benar-benar menghormati dan mengagungkannya. Hal ini sangat nampak sekali dengan wajibnya seorang anak berbakti pada ibunya, berbuat baik padanya, larangan menyakitinya dengan cara apapun, mendoakan kebaikan baginya serta berbagai hal lain yang membawa kebahagiaan serta kehormatan dirinya.

Salah satu gambarannya adalah firman Alloh Ta’ala:
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا (23) وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau keduanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ”Ah” dan janganlah kamu membentak keduanya dan ucapanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: Ya Alloh, kasihilah mereka berdua, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (QS. An Nahl: 23, 24)

Bahkan Islam lebih mendahulukan menghormati ibu daripada bapak. Sebagaimana hadits berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي قَالَ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ

Dari Abu Huroiroh berkata: ”Datang seseorang kepada Rosululloh lalu bertanya: Wahai Rosululloh, siapa yang paling berhak untuk saya berbuat baik padanya?

Rosululloh menjawab: Ibumu,
Dia bertanya lagi: Lalu siapa?

Rosululloh menjawab: Ibumu,
dia bertanya lagi: Lalu siapa?

Rosululloh kembali menjawab: Ibumu,
lalu dia bertanya lagi: Lalu siapa? Rosululloh menjawab: Bapakmu.”
(HR. Bukhori: 5971, Muslim: 2548)

Syariat Islam juga menjadikan berbuat bakti kepada orang tua termasuk diantara amal perbuatan yang paling mulia. Dan ini sangat jelas tergambar dalam beberapa hadits Rosululloh, diantaranya:

عن عَبْدِ اللَّهِ قَالَ سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الصَّلَاةُ عَلَى وَقْتِهَا قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ

Dari Abdulloh bin Mas’ud berkata: ”Saya bertanya kepada Rosululloh: Apakah amal perbuatan yang paling dicintai oleh Alloh? Rosululloh menjawab: Sholat tepat pada waktunya. Saya bertanya lagi: Lalu apa? Beliau menjawab: Berbakti kepada kedua oang tua. Lalu apa lagi: Jihad fisabilillah.” (HR. Bukhori: 5970, Muslim: 85)

Islam juga menjadikan durhaka kepada keduanya termasuk dosa besar, sebagaimana sabda Rosululloh:

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي بَكْرَةَ عَنْ أَبِيهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ ثَلَاثًا قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ وَجَلَسَ وَكَانَ مُتَّكِئًا فَقَالَ أَلَا وَقَوْلُ الزُّورِ قَالَ فَمَا زَالَ يُكَرِّرُهَا حَتَّى قُلْنَا لَيْتَهُ سَكَتَ

Dari Abdur Rohman bin Abu Bakroh dari bapaknya berkata: Rosululloh bersabda: ”Maukah kalian saya tunjukkan kepada perbuatan dosa yang paling besar?” Para sahabat mengatakan: ”Ya, Wahai Rosululloh.” Beliau bersabda: ”Berbuat syirik kepada Alloh, durhaka kepada kedua orang tua.” Dan saat itu duduk padahal sebelumnya bersandar: ”Hati-hatilah kalian dengan sumpah palsu.” Rosululloh selalu mengulang-ulanginya sehingga kami mengatakan: ”Duh, seandainya beliau mau diam.”
(HR. Bukhori: 5976, Muslim: 87)

C. Saat Menjadi Istri


Saat seorang wanita menjadi istri, maka syariat Islam pun sangat memperhatikan hak-haknya serta sangat menghargai dan menghormatinya. Diperintahkan seorang suami untuk berbuat baik kepadanya, tidak menyakitinya, bersabar atas segala kekurangannya, berbuat baik kepada keluarganya, memberinya nafkah dengan cara yang baik, menjaga kehormatannya dan lain sebagainya.

Cukuplah itu semua masuk dalam perintah Alloh:
“Dan pergaulilah mereka (para istri) dengan cara yang baik.” (QS. An Nisa’: 19)
Dan perhatikanlah beberapa hadits berikut, niscaya engkau akan mengetahui bagaimana Islam sangat menghormati seorang istri.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ فَإِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ وَإِنَّ أَعْوَجَ شَيْءٍ فِي الضِّلَعِ أَعْلَاهُ إِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ اسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا

Dari Abu Huroiroh berkata: Rosululloh bersabda: ”Berbuat baiklah kalian kepada istri, karena dia diciptakan dari tulang rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas, kalau engkau meluruskannya berarti engkau mematahkannya namun jika engkau biarkan maka dia akan selalu bengkok, oleh karena itu berbuat baiklah kalian kepada para istri.” (HR. Bukhori: 3331, Muslim: 1468)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا

Dari Abu Huroiroh berkata: Rosululloh bersabda: ”Orang mu’min yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, sebaik-baik kalian yang paling baik terhadap istrinya.” (HR. Ahmad 2/250, Abu Dawud: 4682, Tirmidzi: 1162 dengan sanad shohih)
عن جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّه قال: قال رسول الله: فَاتَّقُوا اللَّهَ فِي النِّسَاءِ فَإِنَّكُمْ أَخَذْتُمُوهُنَّ بِأَمَانِ اللَّهِ وَاسْتَحْلَلْتُمْ فُرُوجَهُنَّ بِكَلِمَةِ اللَّهِ وَلَكُمْ عَلَيْهِنَّ أَنْ لَا يُوطِئْنَ فُرُشَكُمْ أَحَدًا تَكْرَهُونَهُ فَإِنْ فَعَلْنَ ذَلِكَ فَاضْرِبُوهُنَّ ضَرْبًا غَيْرَ مُبَرِّحٍ وَلَهُنَّ عَلَيْكُمْ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ

Dari Jabir bin Abdillah bahwasanya Rosululloh bersabda saat khutbah Haji Wada’: ”Takutlah kalian kepada Alloh tentang urusan istri kalian, karena kalian mengambilnya dengan amanat dari Alloh, dan kalian halalkan farjinya dengan kalimat Alloh, maka hak kalian atas mereka adalah agar mereka kaum istri jangan mengizinkan orang yang kalian benci masuk rumah kalian, kalau sampai mereka melakukannya maka pukullah mereka dengan pukulan yang tidak menyakiti, sedangkan hak mereka atas kalian adalah kalian berikan nafkah serta pakaian dengan cara yang baik.” (HR. Muslim: 1218)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ

Dari Abu Huroiroh berkata: Rosululloh bersabda: ”Janganlah seorang mukmin laki-laki membenci seorang wanita mu’minah, karena jika dia melihat ada akhlaknya yang tidak disenangi, niscaya dia akan menemukan akhlak lain yang dia senangi.”
(HR. Muslim: 1469)

D. Saat Sebagai Kerabat


Saat seorang wanita menjadi kerabat, baik sebagai saudara, bibi, keponakan maupun saudara sepupu, maka syariat Alloh dan Rosulnya pun tetap menghormati dan mengagungkannya.

Kaum muslimin diperintahkan untuk berbuat baik kepada mereka, diperintah untuk menyambung hubungan kekerabatan, menjaga hak-hak mereka serta lainnya.

Perhatikanlah beberapa nash berikut:
عن المقدام بن معد يكرب أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال إن الله يوصيكم بأمهاتكم ثلاثا إن الله يوصيكم بآبائكم إن الله يوصيكم بالأقرب فالأقرب.

Dari Miqdam bin Ma’dikarib bahwasanya Rosululloh bersabda: ”Sesungguhnya Alloh berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada ibu-ibu kalian (tiga kali). Sesungguhnya Alloh berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada bapak-bapak kalian, sesungguhnya Alloh berwasiat untuk berbuat baik dengan keluar yang terdekat kemudian yang dekatnya lagi.”
(HR. Bukhori dalam Adab Mufrod: 60, Ibnu Majah: 3661 dengan sanad shohih, lihat Ash Shohihah: 1666)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الرَّحِمَ شَجْنَةٌ مِنْ الرَّحْمَنِ فَقَالَ اللَّهُ مَنْ وَصَلَكِ وَصَلْتُهُ وَمَنْ قَطَعَكِ قَطَعْتُهُ

Dari Abu Huroiroh dari Rosululloh bersabda: ”Sesungguhnya orang yang masih punya hubungan keluarga adalah kerabat erat dari Alloh, maka Alloh berfirman: Barang siapa yang menyambungmu maka Aku akan menyambungnya, dan barang siapa yang memutusmu maka Aku akan memutusnya.” (HR. Bukhori: 5989, Muslim: 2555)

E. Saat Menjadi Orang Lain


Sampai pun saat seorang wanita hanya menjadi orang lain yang tidak mempunyai hubungan kekeluargaan dengannya, maka Islam masih sangat menghargai dan menghormatinya.

Sebagai sebuah gambaran mudah. Islam memerintahkan untuk memberikan bantuan saat ada seorang wanita yang membutuhkan, sebagaimana sabda Rosululloh:
السَّاعِي عَلَى الْأَرْمَلَةِ وَالْمِسْكِينِ كَالْمُجَاهِدِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ الْقَائِمِ اللَّيْلَ الصَّائِمِ النَّهَارَ

“Orang yang berusaha membantu para janda dan orang miskin maka dia berada di jalan Alloh atau seperti orang yang sholat malam dan puasa siang hari.” (HR. Bukhori: 6007, Muslim: 2982)

Penutup


Inilah sekelumit dari samudra keagungan wanita dalam naungan syariat Islam, lalu setelah ini semua, masihkah ada orang yang berani untuk mengatakan bahwa Islam mendholimi wanita dan tidak memberikan hak-hak mereka? Mudah-mudahan Alloh tidak menjadikan kita sebagai orang yang buta hati dan akal. Wallohu a’lam


Sumber:

http://ahmadsabiq.com/2009/11/11/keagungan-wanita-dalam-naungan-Islam/

Jangan Biarkan Amalan Berlalu Sia-Sia

Salah satu tujuan utama dalam beramal adalah mendapat pahala dari Allah ta’alla, lantas bagaimana jika amalan yang sangat diharapkan sebagai tabungan di akherat ternyata ‘kopong’ alias sia-sia dan tak tertulis sabagai amalan?

Bagaimana mungkin amalan akan diterima tatkala kita tidak mengetahui cara agar amalan bisa diterima dan mendapat ridho dari Allah? Apalagi jika barometer kesuksesan dalam beramal tatkala mendapat pujian belaka. Tak dapat diragukan lagi walaupun lisan ini mengatakan ‘Aku ikhlas’ namun ikhlas tak semudah hanya ucapan saja dan malahan perlu dicek lagi arti keikhlasannya. Baiklah marilah kita berusaha mengetahui kaidah-kaidah dalam beramal agar amalan kita tidak sia-sia. Dan ingatlah tak ada satu detik waktupun menjadi sia-sia dan berakhir penyesalan jika segera diikuti dengan taubat dan membenahi cara beramal dengan benar.

Amalan tidak lepas dari 2 hal, yaitu ikhlas dan ittiba’.

  1. Ikhlas adalah niat dalam beramal, dan ikhlas merupakan ruh bagi amalan. Dalilnya,

    “Sesungguhnya amal-amal itu tergantung dengan niat dan sesungguhnya setiap orang itu mendapatkan balasan sesuai dengan yang diniatkannya.” (Muttafaqun’alaihi)

  2. Iittiba’ adalah amalan hendaknya dilakukan sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan ittiba’ ini laksana jiwa bagi amalan. Allah ta’ala berfirman,

    “Katakanlah, jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran: 31)
Kedua syarat tersebut jangan sampai tercecer, karena jika salah satu syarat hilang maka ia tidak benar (bukan amal shalih) dan tidak akan diterima di sisi Allah, diantara dalil yang memperkuat pernyataan tersebut,

“…Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabb-nya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Rabb-nya.” (QS. AL Kahfi: 110)

Tidak Ikhlas Namun Ittiba’

Misalnya, melakukan shalat sesuai dengan rukun-rukun shalat yang telah dicontohkan Rasulullah, namun ditengah perjalanan shalat tersebut, ada orang yang melihat dan hati timbul rasa ingin memperbagus gerakan, memperlama waktu shalat, dll. Nah inilah perlu dipertanyakan keikhlasan shalatnya. Apakah shalat hanya mengharap wajah Allah ataukah disertai pula mengharap pujian orang lain?

Ikhlas Namun Tidak Ittiba’

Misalnya, mencari berkah dikuburan, mengkhususkan membaca Surat Yasin selama 7 hari setelah kematian. Mungkin mereka ikhlas melakukannya, namun sayangnya tidak ada contoh dari Rasulullah dan perbuatan tersebut bisa dikatakan bid’ah.

Pada artikel ini, penulis akan lebih memperinci mengenai syarat yang pertama, yaitu berkaitan dengan keikhlasan. Hendaknya dalam beramal selain mengetahui syarat-syarat beramal juga mengetahui bagaimana caranya agar dapat mewujudkan syarat-syarat tersebut dengan mudah.

Untuk mewujudkan keikhlasan dalam beramal ada beberapa cara:

  1. Do’a. Berdo’alah agar setiap amalan ikhlas karena Allah. Sebagai manusia tak lepas dari riya’, pamer dan suka dipuji. Khalifah besar seperti Umar Ibnul Khattab radhiyallahu’anhum yang merupakan shahabat Rasul dan sudah dijanjikan surga kepadanya pun masih saja berdoa agar ikhlas dalam beramal. “Ya Allah jadikanlah amalku shalih semuanya dan jadikanlah ia ikhlas karena-Mu dan janganlah Engkau jadikan untuk seseorang dari amal itu sedikitpun.”

  2. Menyembunyikan amal. Sembunyikan amal seperti menyembunyikan keburukan, seperti perkataan Bisyr Ibnul Harits, “Jangan kau beramal supaya dikenang. Sembunyikanlah kebaikanmu seperti kamu menyembunyikan kejelekanmu.”

  3. Memperhatikan amalan mereka yang lebih baik. Bacalah biografi-biografi dari para shahabat, tabi’in serta orang-orang terdahulu, sebagai suri teladan dalam beramal. Karena hidup di jaman sekarang ini terkadang dari penampakan terlihat bagus dan banyak yang meneladani, namun ternyata amalan-amalan bid’ah yang dilakukannya. Na’udzubillahi min dzalik.

  4. Memandang remeh apa yang telah diamalkan. Terkadang manusia terjebak dengan godaan setan, yaitu melakukan sedikit amal dan merasa kagum dengan sedikit amal tersebut. Dan akibatnya bisa fatal, karena bisa jadi satu amal kebaikan bisa memasukkan manusia ke neraka. Seperti perkataan Sa’d bin Jubair, “Ada seseorang yang masuk surga karena sebuah kemaksiatan yang dilakukannya dan ada yang masuk neraka karena sebuah kebaikan yang dilakukannya. Seseorang yang melakukan maksiat setelah itu ia takut dan cemas terhadap siksa Allah karena dosanya, kemudian menghadap Allah dan Allah mengampuninya karena rasa takutnya kepada-Nya dan seseorang berbuat suatu kebaikan lalu ia senantiasa mengaguminya kemudian ia pun menghadap Allah dengan sikapnya itu maka Allah pun mencampakkannya ke dalam neraka.”

  5. Khawatir kalau-kalau amalnya tidak diterima. Poin ini berkaitan dengan poin sebelumnya, bahwa lebih baik menganggap remeh amal yang telah diperbuat agar dapat menjaga hati ini dari rasa kagum terhadap amal yang telah diperbuat.

  6. Tidak terpengaruh dengan ucapan orang. Orang yang mendapat taufik adalah orang yang tidak terpengaruh dengan pujian orang. Ibnul Jauzy (Shaidul Khaathir) berkata, “Bersikap acuh terhadap orang lain serta menghapus pengaruh dari hati mereka dengan tetap beramal shaleh disertai niat yang ikhlas dengan berusaha untuk menutup-nutupinya adalah sebab utama yang mengangkat kedudukan orang-orang yang mulia.”

  7. Senantiasa ingat bahwa surga dan neraka bukan milik manusia. Manusia tidak dapat memberikan manfaat maupun menimpakan bencana kepada manusia, begitu pula manusia bukanlah pemilik surga maupun neraka. Manusia tidak bisa memasukkan manusia lain ke surga dan mengeluarkan manusia lain keluar dari neraka, lantas untuk apalagi beramal demi manusia, agar dipuji atasan, agar disanjung mertua, atau agar datang simpati dari manusia lain?

  8. Ingatlah bahwa Anda akan berada dalam kubur sendirian. Jiwa akan menjadi lebih baik tatkala ingat tempat ia kembali. Bahwa ia akan beralaskan tanah dikuburnya sendiri, tak ada yang menemani, ingat bahwa manusia tidak dapat meringankan siksa kuburnya, seluruh urusannya berada ditangan Allah. Ketika itulah ia yakin bahwa tidak ada yang dapat menyelamatkannya kecuali dengan mengikhlaskan seluruh amalnya hanya kepada Allah Yang Maha Pencipta semata.
Semoga kita senantiasa diberikan kemudahan oleh Allah untuk mengamalkan ilmu dengan disertai keikhlasan dalam mengamalkannya tersebut. Ingatlah bahwa hanya Allah yang dapat membolak-balikkan hati hamba-Nya.

Disusun ulang oleh: Ummu Hamzah Galuh Pramita Sari
Muroja’ah: Ust. Aris Munandar
Rujukan:
Ikhlas Syarat Diterimanya Ibadah, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir
Langkah Pasti Menuju Bahagia, Penerbit Daar An Naba’
Sucikan Iman Anda dari Noda Syirik dan Penyimpangan, Penerbit Pustaka Muslim
Sumber: http://muslimah.or.id/manhaj/jangan-biarkan-amalan-berlalu-sia-sia.html

Betapa muliannya ucapan “Basmalah”

Percakapan Syaitan Gemuk dan Syaitan Kurus
Suatu ketika terjadi dialog antara syaitan gemuk dan syaitan kurus. Masing-masing menceritakan keadaannya.
Syaitan gemuk bertanya, “mengapa badanmu menjadi kurus?”Syaitan kurus segera menjawab, “ia tidak memberiku kesempatan untuk menggodanya, ia selalu selamat dari godaan ku. Setiap kali memulai sesuatu, ayat Basmalah-lah yang menjadi pembuka pintu pekerjaannya; pada saat masuk rumah, saat ia keluar rumah, saat memulai makan, saat hendak tidur, dan semua pekerjaan dimulai dengan basmalah sehingga kau melihat badanku seperti ini,”Ujar si syaitan kurus. Kemudian syaitan kurus balik bertanya, ”Aku melihat kau bertambah gemuk.” Syaitan gemuk menjawab, “sebenarnya godaan ku selalu berhasil, aku selalu membuatnya lalai dan lupa menyebut basmalah di setiap pekerjaannya, jika ia makan, minum, keluar rumah, masuk kedalam rumah, hendak tidur, dan semua pekerjaanya dilakukan tanpa membaca basmalah maka ia akan menjadi kuda tunggangan ku, ia akan mengikuti bujukanku.”

Dari cerita diatas kita memperoleh gambaran betapa muliannya ucapan sederhana Basmalah jika di amalkan dalam setiap tindakan secara sungguh-sungguh untuk mecapai ridha Allah. Setiap memulai suatu pekerjaan, hendaklah dimulai dengan bacaan Basmalah, maka Allah menghidari dari gangguan syaitan dan akan memeperoleh faedah dari pekerjaannya.

Sebagaimana rasulullah pernah bersabda ;
”setiap amal perbuatan yang baik, namun tidak dimulai dengan membaca “Bismillah hirahman nirrahim’, maka pekerjaan itu akan terputus dari rahmat Allah.” (Ibnu Hibban).
Surat-surat al-Quran pun diawali dengan bacaan basmalah, maka apa yang akan kita baca, pelajari, dan amalkan senantiasa berada di bawah lindungan dan naungan rahmat Allah...,amin....

Kamis, 27 Mei 2010

Bam's Samsons Ketemu Kembarannya Di Palembang

A Mild As You Like It With Samsons, kemarin Malem di Hotel Arya Duta Palembang. Bams Samsons Foto Bareng kembarannya dalam acara As You Like It. (27/05/10)

Selasa, 25 Mei 2010

Virus Beach Babes telah menganggu pengguna facebook

Facebook telah di masukkan oleh sekelompok virus video baru selama beberapa minggu terakhir dan para pembuat tampaknya tidak akan memperlambat penyebaran sama sekali. Virus terbaru dari serangan itu datang dalam bentuk video diposting pada dinding teman-teman Anda yang menyatakan "Distracting Beach Babes”. Jika Anda mengklik link video Anda akan dibawa ke halaman yang membuat Anda untuk men-download malware dan akhirnya mengumumkan kembali proyek video tersebut ke profil Facebook Anda lalu menyebar ke kontak teman anda yang ada di facebook.
MASUKAN NAMA ANDA DISINI
Cara Buat Buku Tamu disini

widget by Klinik-it

Jadwal Sholat Wilayah Palembang

VC HOKKI - Masih Disini